Wednesday, June 5, 2013

Pemusik Musik Kolintang, di Jakarta



Group Kolintang Profesional, di Jakarta;

Cikal bakal keberadaan grup-grup musik kolintang yang ada di Jakarta, adalah hijrahnya para pemusik kolintang dari Minahasa atau didatangi oleh para  keluarga/teman ataupun pengusaha asal Kawanua di Jakarta untuk melakukan pertunjukan2 dikalangan masyarakat kawanua sebagai pelengkap warna kedaerahan dan kerinduan tanah Minahasa di Jakarta pada acara-acara khusus maupun hiburan tersendiri. Namun pada kenyataannya, peminat dan perkembangan musik kolintang ini banyak diminati oleh masyarakat pada umumnya. Seperti contohn; grup kolintang Kadoodan dan The Mawenang's sebagai pioneer Kolintang Profesional  menjadi motivasi tersendiri untuk lahirnya grup-grup baru lain selanjutnya. 

Penulis berusaha menelusuri dan menguruti secara seksama jejak-jejak para pemusik kolintang selama ini, seperti Albert Runtunuwu [Kado'odan], Frans Ratag [The Mawenang's], Berty Lumopa [Scropio], Berthy Rarun dan Boy Makalew [Tamporok], Eddy Runtuwene [Makalelon], Herry Kussoy [Likri], Jerry Masengi [The Ton's/Kawatuan], Willy Soputan [Likri], Jimmy Dumais, Donny Tuju dan Johan Lengkong [Sumonder] adalah para pemain yang hijrah langsung dari Manado/Minahasa ke Jakarta sebagai pemain musik kolintang yang hadir ditengah-tengah gurp kolintang yang pernah ada di Jakarta dengan urutan, sebagai berikut;

01. Kadoodan           
02. The Mawenang's
03. Scorpio
04. Tamporok
05. Makalelon
06. TareUman
07. Sumonder
08. (Kawatuan)  AKA JUNIOR Group
09. Likri Group
10. Toratan
11. Edelweiss
Kolintang JUNIOR Group


Ada sebelas kolompok/grup awal [1969-1979] musik kolintang menghiasi berbagai acara/kegiatan hiburan di Jakarta dalam lingkup masyarakat Kawanua di Jakarta. Berawal dari kelompok musik kolintang Kado'odan yang berhasil memasuki dunia rekaman dan sangat populer dengan lagu-lagu daerah Minahasa mengiringi artis-artis, seperti; Vivie Sumanti, Rosa Lesmana dan Franz Daromes. Kelompok lain yang tak kalah hebatnya adalah kelompok musik kolintang The Mawenang's sempat berkeliling benua Eropa, seperti; Inggris, Belanda, Jerman serta Belgia memperkenalkan jenis musik diatonis dari kayu terpilih ini. Kedua kelompok ini menjadi inspirasi bangkitnya para pemusik kolintang lainnya untuk ikut serta menyemarakan hiburan di setiap acara-acara Kawanua yang ada di Jakarta, seperti; Scorpio, Tamporok Tareuman, Makalelon, Sumonder, Likri, Junior, Toratan dan lain lainnya.


Ada sedikit catatan tersendiri tentang kiprah performance dari Kolintang Junior Group pertama kali ini adalah pertunjukkan lighting stage mereka layaknya group2 band show, mereka memadamkan lampu gedung dan menggunakan strobo blitz, lampu sorot dan smoke dry dalam panggung show mereka dan sering kali diundang special kolintang show di night-club2 Jakarta, seperti; Flamingo, LCC dan Taman Impian Jaya Ancol - Jakarta. 

Urutan berikutnya kelompok musik kolintang terbentuk akibat berpindahnya para pemusik untuk membentuk sendiri grup musik yang ada, sehingga hadirlah kelompok baru tapi ditambah muka2 baru menghiasi khasanah musik kolintang di Jakarta, seperti;


    Panthera Group

12. Satoro
13. Toulour
14. Minaesa
15. Sinar Harapan
16. Rupata
17. Panthera
18. Makantar
19. Harmony
20. Makapetor
21. Pinbers
22. Bapontar
23. Kawanua
24. Nuansa /Plus

Memasuki era tahun 80-an pertumbuhan dan penggemar musik kolintang semakin lama semakin bertambah marak, penulis beserta sebagian rekan pemusik kolintang membuat gagasan untuk membentuk wadah organisasi kepelatihan Musik Kolintang di Jakarta. Pada awalnya penulis bersama rekan2 yang sependapat mencoba menjelaskan kepada setiap pemain/pelatih  kolintang secara random akan ide, misi, tujuan agar terwujudnya wadah ini mengalami kesulitan dan hambatan, namun kita sepakat apapun yang terjadi ini harus dibentuk dan diwujudkan secepatnya. 

Penulis, Albert Runtunuwu, Frans Ratag, Donny Tuju, Jantje Pangkerego, Berthie Rarun, Benny Soputan melakukan pertemuan pertama kali di Kampus AMI-ASMI dengan dihadiri oleh Bapak Benny Tengker yang kemudian bersedia untuk sebagai Penasehat. Tepatnya tahun 1986, tercetuslah pembentukan wadah Oraganisasi, dengan nama IKATAN PELATIH MUSIK KOLITANG JAKARTA (IPMKJ). Sebagai Ketua saat itu terpilih saudara Benny Soputan, Wakil Ketua Berthie Rarun, Sekretaris Frans Ratag dan Wakil Sekretaris Charles Tumetel. Namun dalam perjalanan waktu saudara Leber [Albert Runtunuwu] tidak bisa bergabung karena alasan kesehatan dan kesibukannya sehari hari.


                                                    Para Pelatih Musik Kolintang Jakarta 

Seteleh


Kota Tondano

Kota Tondano merupakan ibukota Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Kota Tondano meliputi empat dari 19 kecamatan yang ada di Kab...